top of page

Program Harvest International Curriculum


Trimester 2


Dasar Pelatihan Gereja Sesi 2 dari 3


Topik Sesi 2: Tujuan Pelayanan Pendidikan Alkitab di Gereja



Bagian 1: Daftar Ayat Renungan


1 Timotius 1 : 5 “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.”


2 Timotius 2 : 2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”


2 Petrus 1 : 10 “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.”


Roma 6 : 4 “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”



Bagian 2: Topik Kuliah


Pendahuluan.

Dalam sesi pertama kita sudah belajar tentang pola yang ada dalam firman Tuhan tentang pengembangan kepemimpinan dan pemuridan. Pola tersebut bisa kita pelajari dari kepemimpinan Yesus sendiri dan juga kepemimpinan Rasul Paulus. Setiap gereja lokal perlu memperlengkapi umat Tuhan. Pada gereja abad pertama, gedung bukanlah hal yang penting. Mereka bisa bertemu di serambi Solomon, di rumah-rumah, atau di mana-mana untuk mendengarkan pengajaran firman Tuhan. Sebagai pemimpin gereja, kita harus memiliki fleksibilitas dalam menggunakan apa saja yang Allah telah anugerahkan kepada kita demi memperlengkapi umat Allah agar mereka menjadi pelayanan-pelayanNya yang efektif.


1. Mencari Calon Pemimpin

Secara alkitabiah, setiap pemimpin bertanggung jawab untuk membangkitkan generasi penerus. Dalam 2 Timotius 2 : 2 dikatakan Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” Timotius adalah anak rohani dari Paulus, dan pada saat itu Timotius sedang menggembalakan gereja di Efesus. Paulus mengingatkan Timotius akan aspek penting dalam pelayanan, di mana Timotius tidak cukup hanya berkhotbah, mengajar, dan melakukan tugas pelayanan. Hal yang tidak kalah penting untuk Timotius lakukan adalah menemukan pemimpin-pemimpin baru di gereja Efesus tersebut sebelum melatih mereka dalam suatu pelayanan pendidikan. Berikut adalah 2 kriteria utama mengenai seorang calon pemimpin:


1.A. Calon pemimpin haruslah orang yang setia. Seorang pemimpin haruslah setia dalam setiap aspek kehidupannya. Timotius bisa mengidentifikasi kesetiaan seseorang dengan cara mengawasi mereka selama periode pelatihan. Ini menuntut Timotius untuk mengenal semua jemaatnya dengan baik. Dalam pelatihan akan ada orang-orang yang menonjol dalam memberikan komitmen pada pelayanan. Orang-orang inilah yang akan diajak Timotius untuk bekerja sama dan diberikan pelatihan lebih menyeluruh dalam suatu pelatihan pelayanan, sama seperti yang Timotius terima dari Paulus. Orang-orang yang setia ini diberikan pelatihan pelayanan untuk kemudian bisa diberikan tanggung jawab untuk melatih murid-murid berikutnya.

1.B. Calon pemimpin haruslah orang yang mengikat dirinya pada firman Tuhan dan melakukannya. Yohanes 15 : 7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Obyektif berikutnya dalam menemukan para calon pemimpin adalah dengan memperhatikan apakah mereka memiliki hubungan intim dengan Tuhan dan senantiasa bertindak atas firman Tuhan.


2. Tujuan Jangka Panjang dari Pelayanan Pendidikan Alkitab.

Setiap pelayanan pendidikan Alkitab memiliki tujuan jangka panjang, yaitu:


2.A. Mengembangkan karakter Kristus. Roma 6 : 4 “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Setiap orang yang dipanggil Tuhan harus memiliki pengembangan karakter pribadi yang sesuai dengan karakter Kristus.

2.B. Mengembangkan pengertian firman Tuhan. Mendapatkan gelar atau sertifikat adalah hal yang bagus, tetapi memiliki pengertian akan firman Tuhan itu jauh lebih penting karena akan memperlengkapi kita dalam memenuhi panggilan kita dalam Kerajaan Allah.

2.C. Mempersiapkan untuk melayani di ladang Tuhan. Orang yang terlatih oleh firman Tuhan selalu memiliki kesempatan untuk memenangkan jiwa dan siap ditempatkan di ladang Tuhan.

2.D. Memperlengkapi untuk menjadi pejuang dalam Kerajaan Allah. Pejuang Allah harus memiliki semua perlengkapan senjata Allah. Dan mereka juga harus tahu cara menggunakan pedang Roh yaitu Firman Tuhan.


3. Tujuan Spesifik dari Pelayanan pendidikan Alkitab.

Selain tujuan jangka panjang, setiap pelayanan pendidikan Alkitab juga memiliki misi yang khusus. Paulus memiliki tujuan yang spesifik pelayanannya yang bisa kita baca dalam 1 Timotius 1 : 5 Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.” Tujuan spesifik Paulus dalam pelayanannya bukanlah demi gelar, atau posisi, jabatan, ataupun kekuasaan. Tetapi tujuan spesifik dari Paulus, yang juga adalah tujuan spesifik dari pelayanan pendidikan Alkitab adalah:

3.A. Pelayanan pendidikan Alkitab membangun kasih agape. Ini mungkin kedengarannya sederhana, tetapi tidak mudah untuk memiliki kasih agape dalam hati kita. Hanya dengan firman Tuhan saja seseorang bisa ditransformasikan untuk mengasihi Allah dengan seluruh hati, jiwa, pikiran, dan kekuatannya, serta mengasihi sesama manusia seperti mengasihi dirinya sendiri. Dari manakah kasih ini datang? Dari hati yang murni.

3.B. Pelayanan pendidikan Alkitab membangun hati nurani yang murni. Kita memiliki hati nurani murni bila kita ijinkan firman Tuhan menguasai dan menguduskan kita oleh pimpinan Roh Kudus. Dan bila hati nurani sudah dikuduskan oleh firman Tuhan maka kitapun mulai memiliki pikiran Kristus yang selalu rindu menyenangkan hati Bapa.

3.C. Pelayanan pendidikan Alkitab membangun kesetiaan yang tulus. Dalam pelayanan pendidikan Alkitab, seseorang dilatih untuk berlaku setia, sebab hanya mereka yang setialah yang bisa diberikan tanggung jawab untuk pelebaran Kerajaan Allah.


4. Filosofi Pelayanan Pendidikan Alkitab.

Dalam menetapkan filosofi suatu pelayanan pendidikan Alkitab, kita bisa meneladani bagaimana Yesus bertumbuh dewasa sejak dari masa kecilNya. Lukas 2 : 52 “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” Ayat ini mengisahkan saat Yesus baru berumur 12 tahun dan Yesus baru saja tiba di Yerusalem bersama orang tuaNya. Di situ Yesus mendemonstrasikan suatu pengetahuan Alkitab yang sangat baik. Kita bisa menarik kesimpulan bahwa Yesus bertumbuh dalam empat area kehidupan yang dapat digunakan sebagai landasan filosofi suatu pelayanan pendidikan Alkitab. Keempat filosofi ini sangat diperlukan untuk membangun para murid menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kehidupan yang seimbang.

4.A. Filosofi menumbuhkan hikmat. Ini adalah pertumbuhan seseorang secara mental dan kognitif. Yesus bertumbuh dewasa dan harus mengerti cara belajar, membaca, berpikir secara analitik, dan menyelesaikan permasalahan. Sebagai anak tukang kayu, Yesus juga harus mengerti cara mengukur, cara merencanakan, atau cara menghitung biaya. Demikianlah maka suatu pelayanan pendidikan Alkitab harus mampu membuat para muridnya bertumbuh dalam hikmat.

4.B. Filosofi memelihara kesehatan jasmani. Yesus bertumbuh secara jasmani, tetapi pertumbuhan jasmani ini menuntut kesehatan fisik. Dengan demikian pelayanan pendidikan Alkitab juga perlu memperhatikan pertumbuhan dan kesehatan fisik dari para muridnya.

4.C. Filosofi menumbuhkan kerohanian. Yesus banyak menghabiskan waktuNya di sinagog untuk berdoa, untuk mempelajari Firman Tuhan, dan untuk belajar menyembah. Yesus juga belajar penundukan diri dengan menaati orang tuaNya. Melalui proses tersebut Yesus dapat memiliki hubungan yang semakin intim dengan Bapa di Surga. Pelayanan pendidikan Alkitab harus memastikan pertumbuhan kerohanian yang sama bagi para murid.

4.D. Filosofi menumbuhkan kehidupan sosial. Yesus bisa bergaul baik dengan orang banyak. Yesus bahkan dekat dengan para pendosa. Yesus tidak membedakan orang-orang miskin, orang yang hidupnya susah, atau para pendosa sekalipun. Semua murid dalam suatu pelayanan pendidikan Alkitab harus dilatih demi memiliki kehidupan sosial dengan sesamanya dengan baik.

5. Pentingnya Sekolah Pelayanan Pendidikan Alkitab.

Ulangan 6 : 1-7 “’Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Dalam ayat ini Musa sedang bersiap-siap untuk melepaskan bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian. Musa memberikan pesan terakhir untuk memastikan agar mereka selalu mengajarkan segala ketetapan dan peraturan yang Allah sudah ajarkan kepada generasi penerus. Melalui pengajaran firman Tuhan yang berulang-ulang, dari generasi ke generasi, maka kehidupan manusia akan diubahkan. Hidup manusia akan diatur sesuai dengan jalan-jalanNya Tuhan. Demikianlah maka sangat penting untuk setiap gereja lokal di seluruh dunia memiliki sekolah pelayanan pendidikan Alkitab.



Bagian 3: Diskusi Kelompok

1. Berikan saran bagaimana cara anda mengidentifikasi para pemimpin-pemimpin baru di gereja anda.

2. Apakah arti kesetiaan sesuai dengan Alkitab? Jelaskan?

bottom of page