Program Harvest International Curriculum
Trimester 5
Penatua yang Alkitabiah Sesi 1 dari 5
Topik Sesi 2: Penetapan Penatua dalam Gereja Perjanjian Baru
Bagian 1 : Daftar Ayat Renungan
Kisah Para Rasul 14 : 23 “Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.”
1 Petrus 5 : 1-2 “Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.”
Bagian 2: Topik Kuliah
Pendahuluan
Pastor Richard C. Benjamin atau Dick Benjamin memulai pelayanannya di Alaska tahun 1950. Pada tahun 1959 beliau membangun gereja Abbott Loop di Alaska. Pada tahun 1973 gerejanya sudah bertumbuh pesat dan beliau menanam tiga gereja lainnya di Alaska. Pada tahun yang sama Tuhan berbicara kepada pastor Dick Benjamin untuk bersiap-siap karena Tuhan akan mengutus banyak orang dari gereja ini. Lalu ada seorang hamba Tuhan datang ke Abbott Loop yang berkhotbah mengenai lima jawatan, di mana ia menjelaskan bahwa kelima jawatan ini sangat dibutuhkan untuk dapat membangun gereja Tuhan. Pastor Dick Benjamin lalu ditahbiskan sebagai seorang Rasul pada November 1973. Pada saat itulah pastor Dick Benjamin menyadari ia Tuhan telah menempatkan kerinduan kepada beliau untuk mengutus banyak orang dari gerejanya untuk menjangkau dunia. Dalam pengutusan ini, sangatlah penting bagi suatu gereja untuk memiliki gereja yang memiliki fondasi dan kepemimpinan yang kuat. Pastor Dick Benjamin telah tutup usia pada tahun 2019 yang lalu.
1. Penggembalaan dalam Gereja
1.A. Tuhan menginginkan adanya kepemimpinan yang baik di gerejaNya. Tuhan mau agar mereka yang sudah dimenangkan dapat dikumpulkan, lalu digembalakan untuk terus bertumbuh di dalam gereja Tuhan. Tuhan memanggil orang-orang yang diselamatkan ini sebagai domba-dombaNya. Dan setiap domba ini memiliki banyak kebutuhan, oleh sebab itu domba-domba ini bukan saja memerlukan tempat yang baik untuk melindungi mereka, tetapi mereka juga membutuhkan gembala.
1.B. Gereja mula-mula dipimpin oleh penatua atau penilik jemaat, dan diaken. Filipi 1 : 1 “Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.” Kepemimpinan yang umum di Filipi dan di gereja mula-mula pada umumnya terdiri dari penatua (penilik jemaat) dan diaken.
2. Posisi Diaken.
2.A. Diaken bertugas untuk melayani. Kata diaken digunakan di Perjanjian Baru untuk tujuan yang beragam, yang umumnya mewakili mereka yang membantu atau menolong. Timotius dan Erastus adalah mereka yang membantu Rasul Paulus, dan mereka disebut sebagai diaken. Kisah Para Rasul 19 : 22 “Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.” Kata “pembantu” di sini diterjemahkan dari kata benda bahasa Yunani yang berarti diakonos atau dalam bahasa Indonesia disebut diaken yang artinya adalah pelayan. Di Roma 16 : 1 Paulus juga menyebut Febe sebagai seorang diaken. Di Ibrani 10 : 14 bahkan disebut malaikat melayani manusia melakukan tugas-tugas diaken. Demikianlah arti kata diaken ini ada dalam cukup luas, mencakup segala bidang dalam melayani di gereja.
2.B. Kualifikasi diaken. Menurut Alkitab, pada awalnya para rasul memilih ada 7 orang khusus yang diangkat menjadi diaken di Kisah Para Rasul 6 : 3. Mereka tidak diangkat untuk memimpin gereja, tetapi untuk melayani kebutuhan para janda-janda yang terabaikan karena jumlah murid semakin bertambah. Tujuan mereka diangkat adalah untuk meringankan beban para rasul dalam urusan pelayanan keseharian, sehingga para rasul bisa lebih memusatkan diri pada pengajaran dan doa. Kualifikasi diaken tertulis di 1 Timotius 3 : 8-13 “Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, 9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. 10 Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. 11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. 12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. 13 Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.”
3. Posisi Penatua atau Penilik Jemaat
3.A. Penatua bertugas untuk mengawasi atau menilik jemaat. Rasul Paulus memanggil para penatua di Kisah Para Rasul 20 : 17 “Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.” Kemudian Rasul Paulus memberikan para penatua ini instruksi di Kisah Para Rasul 20 : 28 “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.” Dari ayat ini kita mendapati bahwa seorang penatua diberikan tanggung jawab untuk mengawasi atau menilik domba-domba Tuhan dan menggembalakan mereka. Tanggung jawab ini juga didukung oleh 1 Petrus 5 : 1-4 “Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. 2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. 4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.”
3.B. Kualifikasi Penatua. Rasul Paulus memberikan kualifikasi seorang penatua di 1 Timotius 3 : 1-7 “Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah." 2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, 3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, 4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. 5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? 6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. 7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.7 Ditambah lagi, ia haruslah seorang yang memiliki reputasi yang baik di antara orang-orang luar* sehingga ia tidak jatuh dalam kehinaan dan jebakan iblis.”
3.C. Semua yang termasuk dalam pelayanan lima jawatan termasuk dalam kelompok penatua. Pelayanan lima jawatan, yang adalah rasul, nabi, gembala, penginjil, dan pengajar termasuk dalam posisi penatua. Mereka bukanlah pemimpin yang memerintah jemaat Tuhan, namun mereka adalah gembala-gembala bagi domba-dombanya Tuhan. Mereka harus tunduk pada Yesus, yang merupakan satu-satunya Gembala Agung. Posisi para penatua memiliki kesetaraan dengan Yesus, mereka hanya gembala-gembala kecil ditunjuk untuk mengawasi jemaat. Seperti yang tertulis di 1 Petrus 5 : 3, mereka tidak dibenarkan untuk memerintah jemaat, tetapi sebaliknya menjadi teladan jemaat.
3.D. Posisi penatua sudah ada sejak jaman Perjanjian Lama. Dalam kitab Pentateukh posisi penatua sudah ada, yang ditulis sebagai posisi tua-tua. Keluaran 3 : 16 “Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir.” Posisi ini juga didapati di kitab Hakim-Hakim 2 : 7, di era kitab Raja-Raja, di kitab-kitab nabi besar dan nabi kecil. Pada jaman Yesus masih kecilpun para penatua ini sudah ada seperti tertulis di Lukas 9 : 22 “Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Di jaman gereja mula-mula para tua-tua ini juga sudah ada, dan turut mempersulit keadaan gereja mula-mula. Mereka juga adalah kelompok yang menangkap Petrus dan Yohanes dan mengancam agar jangan mengajar atau berbicara dalam nama Yesus lagi. Para tua-tua ini bukanlah penatua yang tunduk di bawah Tuhan. Berarti pada saatu itu ada penatua yang baik dan juga ada penatua yang turut menyalibkan Yesus. Namun demikian Alkitab tetap menggunakan kata penatua yang sama untuk menerangkan posisi yang mengawasi jemaat gereja. Pola pembangunan gereja di Perjanjian Baru menggunakan posisi penatua sebagai bagian dari fondasinya.
4. Penatua di Gereja Lokal
Tuhan menginginkan adanya para penatua yang melayani di setiap gereja lokal. Paulus dan Barnabas di Kisah Para Rasul 14 : 23 memilih penatua-penatua untuk setiap gereja. Kitab Para Rasul 20 : 17 lebih lanjut membuktikan bahwa posisi penatua itu bukan tunggal, tetapi jamak. Paulus menginstruksikan di Titus 1 : 5 agar Titus memilih penatua. Ayat-ayat membuktikan kepada kita adanya penatua-penatua yang bertugas di setiap gereja lokal. Yakobus 5 : 14 juga menulis agar bila ada jemaat yang sakit mereka segera memanggil para penatua. Bukti-bukti ini meneguhkan kehendak Tuhan agar setiap gereja lokal memiliki beberapa penatua.
4.A. Penetapan penatua. Penatua tidak ditentukan atau ditunjuk dalam suatu nominasi, tetapi mereka ditetapkan menurut kualifikasi. Saat Musa pertama memilih 70 orang para tua-tua, Tuhan memberikan instruksi agar para tua-tua ini adalah mereka yang secara khusus dikenal oleh Musa. Tetapi ini bukan suatu bentuk kontes popularitas, melainkan suatu bentuk kualifikasi. Kisah Para Rasul 14 : 23 “Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.” Saat itu para penatua ini dipilih dengan cara ditetapkan oleh para rasul, termasuk Paulus dan Barnabas karena para rasul adalah orang-orang yang paling memiliki kedewasaan rohani dan bisa membedakan orang-orang yang bisa ditetapkan sebagai para penatua. Oleh sebab itu para gembala gereja perlu memperhatikan mereka yang bisa ditetapkan sebagai penatua dan bergabung dalam kepemimpinan di gereja.
4.B. Penatua membantu gembala dalam mengatur gereja. Titus 1 : 5 “Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.” Para penatua ini tidak diangkat sebagai orang-orang yang berkompetisi untuk mengejar posisi si gembala gereja, melainkan sebagai posisi yang membantu tugas-tugas si gembala. Di tulisan ini, Rasul Paulus memahami masih banyak hal yang harus diatur di tengah jemaat Tuhan di pulau Kreta yang ada dalam kepemimpinan Titus. Untuk itulah Titus perlu menetapkan beberapa penatua untuk mengatur keadaan yang belum terurus dengan baik. Hal ini sering terjadi di gereja-gereja, di mana masih banyak hal yang belum selesai diurus, yang membutuhkan posisi penatua untuk mengaturnya.
4.C. Para penatua bisa bertumbuh untuk pelayanan yang lebih besar tantangannya. Beberapa dari para penatua ini bisa menjadi orang-orang yang dikirim ke luar untuk penugasan misi pemberitaan Injil, perintisan gereja baru, atau banyak lainnya. Terkadang beberapa dari mereka bahkan bisa menjadi pemimpin, pengajar, atau konselor yang lebih efektif daripada si gembala gereja.
Penutup
Penatua tidak ditugaskan untuk mencari gembala dan memecat gembala, seperti yang ada beberapa gereja lakukan. Mereka bertugas terutama untuk mengawasi jemaat Tuhan di gereja dengan pertanggungan jawab langsung kepada Tuhan. Para penatua adalah mereka yang harus dapat menjaga diri mereka sendiri, memperhatikan domba-dombanya Tuhan, dan melakukan tugas mereka dalam penundukan kepada gembala gereja. Setiap gereja perlu menetapkan posisi para penatua ini untuk membantu mengatur pelayanan gereja yang lebih efektif. Tetapi selain itu, penetapan posisi penatua juga turut membangun karakter dan ketekunan pelayanan mereka, di mana pada waktu yang tepat mereka juga bisa bertumbuh untuk pelayanan-pelayanan dengan tanggung jawab yang lebih besar lagi sesuai dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam mereka.
Bagian 3: Diskusi Kelompok
1. Perhatikan, siapa sajakah mereka yang merupakan para penatua di gereja anda, dan apa saja tugas-tugas mereka? Jelaskan.
2. Jelaskan perbedaan tanggung jawab antara diaken dengan penatua, dan antara penatua dengan gembala gereja.