Program Harvest Internasional Curriculum
Trimester 3
Kelompok Sel Sesi 4 dari 5
Topik Sesi 3: Prinsip Pelipat-Gandaan
Bagian 1 : Daftar Ayat Renungan
Kejadian 22 : 17 “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langitdan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.”
Yesaya 57 : 15 “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”
Bagian 2: Topik Kuliah
Pendahuluan
Kita telah berbicara mengenai tiga tujuan dari gereja. Gereja itu bertujuan untuk menggembalakan orang-orang percaya, untuk menginjili orang-orang terhilang, dan yang terakhir untuk membangkitkan para pemimpin. Kelompok-kelompok sel di dalam gereja memiliki bentuk struktur terbaik untuk mencapai ke 3 tujuan tersebut. Kalau gereja sudah memiliki kelompok-kelompok sel, maka sesungguhnya setiap sel menempatkan dirinya dalam pengurapan pelipat-gandaan Tuhan. Dari Kejadian pasal 1, Allah sudah mengajarkan prinsip-prinsip pelipat-gandaan. Allah berfirman kepada Adam untuk beranak cucu, bertambah banyak, memenuhi dan menaklukkan bumi. Dalam Kitab Para Rasul kita juga mendapati jumlah murid-murid semakin bertambah dan mereka bertumbuh. Kelompok sel menolong gereja untuk dapat bermultiplikasi untuk memenuhi bumi. Pada sesi ke empat ini kita akan mengulas prinsip-prinsip penting mengenai pelipat-gandaan di dalam gereja.
1. Prinsip Visi.
1.A. Definisi kata visi. Visi merupakan satu gambaran mengenai masa depan, dan visi juga adalah kemampuan melihat sesuatu di dalam dunia roh terlebih dahulu. Di Kejadian pasal 15 Abraham mendapatkan pengertian mengenai pelipat gandaan dalam sebuah visi yang Allah berikan. Kejadian 15 : 1 “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: ‘Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.’" Firman Tuhan ini datang kepada Abraham dalam satu penglihatan atau visi. Tuhan berkata kepada Abraham bahwa dia akan memiliki seorang anak, walaupun usianya sudah terlalu tua. Abraham mengatakan kepada Tuhan bahwa ia sudah memiliki seorang ahli waris yang bernama Eliezer. Tetapi Tuhan berkata bahwa Abraham akan memiliki anak dari keturunannya sendiri. Pada saat itu pikirannya belum tentu dapat memahami apa yang dikatakan Tuhan. Lalu Tuhan membawa dia keluar untuk melihat bintang-bintang di langit. Ketika Abraham melihat dan menghitung bintang-bintang itu, ia percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran. Visi adalah prinsip pertama dari pelipat gandaan.
1.B. Dimensi ke-empat. Doktor Cho adalah gembala dari gereja terbesar didunia yang berada di Korea Selatan. Beliau menyebutkan prinsip visi sebagai prinsip yang beroperasi di dimensi ke-empat. Dimensi ini berada di luar waktu dan ruang yang kita bisa sentuh. Di dimensi ke-empat inilah Allah hidup dan iman bekerja. Tetapi ini juga dimensi di mana setan memerangi kita. Kita tidak bisa melihat ataupun merasakan dimensi ini. Tetapi untuk memiliki kemampuan pelipat-gandaan kita perlu keluar dari dimensi ketiga dan masuk ke dalam dimensi keempat ini. Tuhan membawa Abraham keluar dari tendanya, karena tenda itu mewakili tiga dimensi yang pertama. Sementara Abraham keluar dan memandang bintang-bintang, setiap bintang itu menjadi seorang anak dalam dimensi keempat. Tuhan menunjukkan sebanyak itulah Abraham akan memiliki anak-anak. Abraham percaya kepada Tuhan dan menerima kebenaranNya.
1.C. Menerima visi pertumbuhan dari Roh Kudus. Dalam melipat-gandakan kelompok sel kita harus mengijinkan Roh Kudus berikan visi pertumbuhannya. Kita harus melihat pasir di pantai dan bintang-bintang di langit sebagai jumlah jiwa-jiwa yang akan dimenangkan. Jika kita hanya memiliki visi yang kecil, atau hanya mau melihat ketiga dimensi di sekeliling kita saja, maka kita akan mendapatkan kesulitan untuk melipat-gandakan kelompok sel kita.
2. Prinsip hati yang hancur atau remuk.
Diseluruh Alkitab kita mendapati bahwa Allah tidak bisa memakai seseorang sebelum hati mereka itu benar-benar hancur atau remuk. Yesaya 57 : 15 “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”
2.A. Arti kata hati yang hancur. Hati yang hancur di sini maksudnya adalah saat kita tidak lagi mengandalkan diri sendiri, melainkan hanya dapat mengandalkan Tuhan saja. Beberapa kisah tentang pengalaman ini dapat kita lihat di kisah-kisah berikut:
2.A.1. Abraham menanti 25 tahun untuk seorang anak. Pada waktu umurnya sudah 100 tahun Abraham adalah seorang yang hancur-hati. Meskipun dia putus asa dalam dunia jasmaniahnya, tetapi dia tetap berpegang pada janji yang Allah telah berikan.
2.A.2. Sewaktu muda, Musa mempunyai kerinduan untuk membebaskan umat Israel dari Mesir. Dia berusaha melakukannya, tetapi ia mencobanya dengan kemampuannya sendiri. Dia memiliki visi, tetapi hatinya belum hancur. Setelah itulah Tuhan mengijinkan ia mengembara dahulu selama 40 tahun lamanya, di mana dia akhirnya menyadari bahwa dia tidak bisa melaksanakan visi tersebut dengan mengandalkan dirinya sendiri.
2.A.3. Abraham juga mengalami hancur-hati di Kejadian pasal 22, saat dia harus persembahkan Ishak anaknya. Ini adalah suatu kehancuran dalam hidup Abraham yang sangat besar. Tetapi, dalam kepatuhan Abraham mengorbankan Ishak, Tuhan berkata kepadanya di Kejadian 22 : 17 “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmusangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.”
2.A.4. Yakub memiliki penglihatan tentang tangga yang menjulang sampai ke sorga, tetapi Allah harus hancurkan dahulu hatinya. Yakub harus menghabiskan waktu 20 tahun lamanya bekerja bagi Laban. Suatu saat dia juga harus bergumul dengan Allah yang kemudian memukul sendi pangkal pahanya. Di situlah Allah mengubah nama Yakub menjadi Israel, dari seorang penipu menjadi seorang pangeran Allah.
2.A.5. Allah tidak bisa lipat-gandakan seseorang sebelum orang tersebut benar-benar hancur-hati, hingga dirinya tidak bisa kelihatan lagi. Allah tidak akan berbagi kemuliaanNya dengan yang lain. Banyak gembala gereja ingin melipatgandakan kelompok selnya dan melipat gandakan gereja-gerejanya agar mereka semakin terkenal. Allah tidak akan pernah menghargai tindakan seperti itu. Sebaliknya kita harus rela berikan seluruh hidup kita bagi Tuhan.
3. Prinsip Reproduksi atau Prinsip Menghasilkan.
3.A. Bagaimana kelompok sel bertambah. Kelompok sel dapat melipat-ganda bila:
3.A.1. Pemimpin-pemimpinnya memiliki visi dan iman untuk pelipat-gandaan.
3.A.2. Pemimpin-pemimpinnya mengalami hati yang hancur sedemikian rupa sehingga ia tidak lagi mengandalkan dirinya sendiri.
3.B. Melipat ganda dalam prinsip dua belas. Prinsip dua belas merupakan prinsip yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-muridNya. Kristus memulai pelayananNya dengan dua belas orang murid. Dua belas adalah angka pemuridan, angka yang tepat untuk orang-orang yang ada disekeliling kita untuk dilatih. Ada 3 metode pelipat gandakan kelompok sel dengan prinsip dua belas:
3.B.1. Metode pelipat-gandaan tradisional. Dengan cara tradisional seorang pemimpin sel memiliki 12 murid seperti jumlah angka di jam dinding. Ketika jumlah anggota selnya menjadi dua belas orang, mereka mengangkat seorang asisten pemimpin dari ke 12 murid itu dan melatihnya. Setelah itu kelompok sel dipecah menjadi dua, pemimpinnya masih memimpin 6 orang dan si asisten pemimpin sekarang memimpin 6 orang lainnya. Tetapi cara tradisional untuk melipat gandakan kelompok sel seperti ini tidak dapat berjalan dengan cepat. Biasanya memerlukan waktu selama kurang lebih enam bulan untuk membuat kelompok sel yang baru menjadi kuat. Pada bulan pertama para anggota kelompok sel mulai saling kenal. Pada bulan kedua mereka mulai mendalami peran mereka masing-masing. Di bulan ketiga mereka mulai dikirim keluar, ke komunitas mereka mereka masing-masing. Lalu pada bulan keempat dan kelima mereka mulai bertumbuh, dan bulan keenam mereka sudah berjumlah dua belas orang lagi dan siap untuk dilipat-gandakan. Kelemahan lainnya dari kelompok sel yang dibentuk dengan cara tradisional ini adalah sulitnya memisahkan mereka saat mereka sudah merasa sangat dekat satu dengan yang lain. Masalah lain juga terjadi saat mereka sudah terpisahkan dan saling tidak bertemu lagi. Rutinitas pemecahan sel membuat si pemimpinnya juga merasa jenuh setelah melakukan pelipat-gandaan yang ketiga atau keempat. Akhirnya para pemimpin kehilangan motivasi untuk meneruskan proses pelipat-gandaannya.
3.B.2. Metode pelipat-gandaan eksternal. Cara kedua ini lebih dikenal sebagai prinsip perkalian. Tugas dari setiap pemimpin sel adalah mengubah setiap anggota kelompok sel mereka menjadi pemimpin. Dengan cara ini, setiap anggota sel diangkat menjadi pemimpin dimanapun dia berada dan bekerja. Setiap anggota sel kemudian mulai membentuk kelompok-kelompok baru yang terdiri dari 4 orang. Waktu pertemuan di kelompok sel baru tentunya berbeda dengan waktu pertemuan yang dilakukan oleh kelompok sel utama mereka. Hal yang terpenting dilakukan dengan metode ini adalah si pemimpin sel yang baru harus terus menerus kembali ke kelompok sel utamanya, sehingga mereka ada di dalam 2 pertemuan sel setiap minggunya. Di kelompok sel yang baru mereka melayani orang lain, dan di kelompok sel utamanya mereka dilayani. Dalam metode ini terjadilah prinsip pelipat-gandaan di mana mereka menerima dan juga memberikan kehidupan. Mereka berasal dari kelompok sel utama yang berjumlah 12 orang, dan pada saat setiap anggotanya membentuk 12 kelompok sel baru maka sekarang jumlah kelompok selnya menjadi 144. Ini adalah metode pelipat-gandaan yang cepat dari prinsip dua belas.
3.B.3. Metode pelipat-gandaan internal. Pelipat gandaan internal dilakukan dengan cara setiap anggota sel membawa anggota-anggota baru bergabung ke kelompok selnya terlebih dahulu. Saat waktunya sudah tepat, maka ia dan setiap 4 orang anggota baru lalu membentuk kelompok sel yang baru.
Kunci terpenting dari prinsip dua belas adalah setiap pemimpin sel itu harus terus menerus kembali ke sel utama asalnya. Kristus mengirimkan ke-12 muridnya keluar, tetapi Yesus lalu minta mereka kembali untuk melapor kepada Dia. Kemudian Yesus mengirim mereka keluar ulang, dan mereka harus kembali lagi dan melapor pada Dia. Ini adalah suatu dinamika proses mentoring, yang melatih orang-orang, mengirim mereka keluar, dan kemudian memperlengkapi mereka kembali. Pemimpin sel yang hanya dikirim keluar dan lalu berdiri sendiri bisa menjadi lemah. Tetapi kalau dia kembali setiap minggu maka pemimpin di atasnya dapat memberikan perhatian, serta memberikan jawaban bilamana ada pertanyaan-pertanyaan.
3.C. Potensi dari prinsip dua belas.
3.C.1. Penerapan prinsip dua belas di gereja di Bogota Kolombia. Yang mengembangkan konsep dengan prinsip 12 ini adalah sebuah gereja di Bogota Kolombia. Di bulan Mei 1995, mereka memulainya dengan 1.200 kelompok sel. Setelah menjalankan prinsip 12 ini, di bulan Desember 1995, mereka memiliki 4.000 kelompok sel. Setahun kemudian Desember 1996, jumlah mereka menjadi sekitar 10.400 kelompok sel. Dan kemudian pada bulan Desember 1997, kelompok sel mereka bertambah lagi menjadi 13.000. Inilah pengurapan dari pelipat-gandaan. Di Bogota juga Pastor Larry Stockstill bertemu seorang anak muda berumur 26 tahun. Anak muda ini sudah memiliki 800 kelompok sel dalam kurun waktu hanya 5 tahun dengan menerapkan prinsip 12 yang diajarkan di atas.
3.C.2. Penerapan prinsip 12 di gereja Pastor Larry Stockstill. Prinsip 12 ini juga dilakukan di gereja tempat Pastor Larry Stockstill menggembalakan. Dalam 4 tahun pertama gereja melakukan pelipat-gandaan dengan cara tradisional. Pada saat itu semua grup dalam kelompok sel dibagi secara geografis sesuai dengan tempat tinggal jemaatnya. Kemudian mereka mengubah strategi ini dengan menerapkan metode eksternal. Mereka mengangkat anggota-anggota kelompok sel menjadi pemimpin-pemimpin baru. Mereka membuat kelompok sel di tengah-tengah komunitas mereka. Jika mereka adalah seorang perawat dan bekerja di rumah sakit, mereka mengumpulkan perawat-perawat lain dalam kelompok baru mereka. Jika mereka adalah praktisi hukum, mereka mencari praktisi-praktisi hukum lain dalam kelompok baru mereka. Mereka membentuk kelompok wanita, kelompok pria, kelompok profesional, kelompok dokter, kelompok musik, kelompok anak-anak muda dan kelompok pelajar. Mereka juga terus menerus memenangkan jiwa-jiwa baru. Kesemuanya ini dikembangkan dari struktur kelompok sel. Dengan demikian setiap anggota kelompok sel mempunyai potensi tidak terbatas untuk bertumbuh dan bahkan melatih para pemimpin-pemimpin baru.
Penutup.
Kita bisa berbuah banyak ketika hati kita hancur, karena dalam hati yang remuk ada kekudusan Allah. Yesus memiliki 12 murid, dan demikian juga Paulus juga memiliki anak-anak muda yang bertumbuh bersama-sama dengan dia. Rahasia pelipat-gandaan terletak pada mempunyai hati yang hancur. Hati seperti ini tidak sombong, tidak membanggakan diri, dan tidak mengandalkan diri sendiri. Kita harus siap datang ke hadirat Allah dengan hati yang hancur ini, meminta Roh Kudus untuk terus menerus bekerja di dalam hati kita. Yakub memiliki 12 anak sehingga suku Israel berjumlah 12. Rasul Yesus juga berjumlah 12. Di dalam pemerintahan Allah kita harus fokuskan diri pada setiap 12 orang dalam satu kelompok. Tuhan akan bekerja melipat-gandakannya. Tuhan akan melihat kesetiaan kita, dan Tuhan akan membukakan pintuNya. Pintu-pintu baru akan dibukakanNya sampai pada para kepala pemerintahan. Mari kita semua melihat visi pelipat-gandaan itu.
Bagian 3: Diskusi Kelompok
1. Tantangan-tantangan apa saja yang bisa menghalangi jalan anda untuk merealisasikan visi pelipat-gandaan?
3. Jelaskan dengan kata-kata anda sendiri, bagaimana caranya anda mengalami hati yang hancur?