Program Harvest International Curriculum
Trimester 5
Pelayanan Kaum Muda Sesi 2 dari 3
Topik Sesi 1: Aktivitas yang Menyehatkan
Bagian 1: Daftar Ayat Renungan
Ibrani 10 : 24-25 “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”
1 Korintus 15 : 33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.”
Amsal 13 : 20 “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
Bagian 2: Topik Kuliah
Pendahuluan
Dalam sesi ini kita akan membahas aktivitas-aktivitas yang menyehatkan kerohanian kaum muda. Kita perlu menawarkan para kaum muda beragam aktivitas yang berorientasi pada Kerajaan Allah, karena sudah terlalu banyak aktivitas dunia yang telah mengambil perhatian mereka. Setiap aktivitas yang berorientasi pada Kerajaan Allah bertujuan untuk memenangkan para kaum muda ini. Sebagai pemimpin para kaum muda, kita perlu menciptakan atmosfir di mana mereka dapat mengembangkan hubungan yang berarti satu sama lain. Ibr 10 : 24-25 “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Kaum muda dalam Kerajaan Allah memerlukan satu dengan lainnya. Mereka harus berteman dan berkelompok di gereja berdasarkan umur mereka masing-masing. Pergaulan antar sesama ini sangat penting. Tugas kita adalah untuk terus mengembangkan kelompok-kelompok ini, memastikan mereka bukan saja berkumpul, tetapi juga saling membangun satu dengan lainnya.
1. Pengelompokkan Kaum Muda
1.A. Pengelompokkan sebaya atau seumur. Salah satu cara yang paling efektif dan dinamis untuk melayani kaum muda ialah pertama-tama dengan mengelompokkan mereka sesuai dengan generasinya. Setiap kali para kaum muda berkelompok, ini bisa menjadi suatu kegiatan yang positif atau juga negatif. Alkitab mengajar bahwa pergaulan teman sebaya sangat mempengaruhi kehidupan para kaum muda. 1 Korintus 15 : 33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Arti ayat ini adalah teman-teman yang baik dapat memberi pengaruh yang baik, atau bisa juga sebaliknya. Pengajaran yang sama juga dapat kita temukan di beberapa ayat Kitab Amsal, misalnya Amsal 12 : 26 “Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.” Amsal 13 : 20 “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
1.B. Berkelompok sesuai kebenaran firman Tuhan. Kita harus mengembangkan kelompok di mana pemuda dapat bergaul satu sama lain sesuai kebenaran. Saat kaum muda mulai berkumpul dalam suatu perkumpulan Kristen mereka seharusnya memperoleh persahabatan yang sejati dalam kebenaran. Ada beberapa tingkatan sehubungan dalam membangun persahabatan:
1.B.1. Tingkat pertama: perkenalan. Tingkat awal dari sebuah hubungan persahabatan dimulai dari perkenalan seperti mengenal nama satu dengan lainnya. Sayangnya banyak persahabatan berhenti hanya pada tingkat ini saja.
1.B.2. Tingkat kedua: berbagi informasi. Pada tingkat ini kita memulai membangun hubungan di mana kita saling tukar menukar informasi. Tingkat hubungan persahabatan ini masih sangat dangkal, tetapi paling tidak sudah membawa hubungan persahabatan kepada level yang selanjutnya.
1.B.3. Tingkat ketiga: berbagi minat. Pada tingkat ini kita mulai berbagi informasi yang lebih mendalam, yaitu berbagi minat atau kegemaran yang sama misalnya tentang hobi, selera makanan, topik pelajaran, atau juga bidang-bidang lainnya. Tingkah hubungan ini tercapai saat kita menyadari adanya kesamaan antara kita dengan sahabat-sahabat baru.
1.B.4. Tingkat keempat: saling melengkapi. Pada tingkat ini persahabatan melangkah maju di mana kita mulai saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya sesuai dengan kebutuhan kita.
1.B.5. Tingkat kelima: hubungan akrab. Pada tingkat hubungan akrab maka terjalinlah suatu persahabatan sejati. Hubungan yang memiliki makna seutuhnya adalah hubungan di mana kita telah capai tingkat keempat dan kelima ini.
2. Menciptakan Atmosfir yang Mendukung Hubungan Akrab.
2.A. Mendorong kaum muda untuk memiliki hubungan akrab. Kita harus menciptakan suatu suasana di mana kaum muda bukan hanya saling menyapa satu sama lain atau mengenal satu sama lain, tetapi juga saling melengkapi dan memiliki hubungan yang akrab. Kalau kita melihat hubungan antara Tuhan Yesus dengan orang-orang banyak kita mendapati hubungan ini hanya mencapai tingkat pertama atau kedua saja. Sedangkan hubungan Yesus dengan para murid umumnya mencapai tingkat yang ketiga. Tetapi hal ini berbeda dengan ketiga murid Yesus, yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes, di mana ketiga murid ini memiliki hubungan dengan Yesus pada tingkat kelima atau hubungan akrab.
2.B. Menggunakan metode aktivitas Kerajaan Allah demi mencapai hubungan yang akrab. Kita perlu mendorong hubungan akrab mereka melalui saluran aktivitas yang rohani. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat kita lakukan demi membangun hubungan yang akrab ini:
2.B.1. Menciptakan berbagai permainan menarik bagi para kaum muda. Kita bisa berkreasi dengan membuat berbagai permainan dalam pertemuan-pertemuan kaum muda. Dalam hal ini kita harus memastikan adanya keseimbangan kegiatan, artinya unsur kesenangan bermain dan unsur kerohanian kedua-duanya harus seimbang. Setiap aktivitas permainan hendaknya bersifat interaktif, yang memicu pengembangan berhubungan satu dengan lainnya. Tujuan dari aktivitas permainan utamanya adalah membangun kerohanian mereka. Oleh sebab itu kita perlu berhati-hati agar jangan sampai aktivitas ini malah menurunkan semangat mereka, misalnya membuat mereka terlihat bodoh atau merasa dipermainkan.
2.B.2. Merencanakan kegiatan khusus. Secara berkala kita bisa membuat acara-acara khusus untuk mengisi hari-hari libur, seperti membuat aktivitas olah raga bersama, acara makan-makan bersama, dan lainnya. Dalam setiap acara ini kita memastikan kembali tujuan untuk meningkatkan semangat mereka dan membuka jalan agar mereka boleh saling mengenal lebih baik lagi. Dalam aktivitas-aktivitas ini mereka diperbolehkan untuk mengajak teman-teman mereka lainnya untuk turut serta. Pastikan dalam setiap acara ini kita meluangkan waktu untuk membagikan firman Tuhan dan waktu untuk berdoa bersama-sama. Dengan cara ini kita mulai menanamkan kepada mereka bahwa Tuhan Yesus ingin terlibat dalam segala jenis aktivitas kita.
2.B.3. Membuat acara retreat di luar. Terkadang penting sekali bagi kaum muda untuk keluar dari lingkungan mereka dan mengambil suatu waktu bersama-sama untuk Tuhan. Dalam acara retreat kita dapat memberikan pengajaran dan mengambil waktu yang cukup untuk melakukan pujian dan penyembahan bersama-sama.
Penutup
Jika kita tidak menyalurkan energi para kaum muda, maka mereka akan lebih tertarik pada kegiatan duniawi saja. Ambillah waktu untuk bersama anak muda dan salurkan energi mereka untuk Allah. Agar kita bisa mengetahui pikiran mereka, kita harus turut terlibat dengan mereka secara erat. Kunci dari melayani kelompok pemuda yang kreatif ialah menciptakan suasana di mana mereka bisa saling mendorong dan menguatkan, demi menghalau tekanan-tekanan negatif para kaum muda alami dari kawan sebaya mereka.
Bagian 3: Diskusi Kelompok
1. Seperti apa pengaruh buruk dari teman sebaya para kaum muda di lingkungan anda? Dan bagaimana anda bisa mengubah kondisi tersebut dengan aktivitas Kerajaan Allah?